Kriptografi Klasik2 oleh Fadhlina Shifa Hanum
Kriptografi Klasik 2
Beberapa Cipher Klasik
- Caesar Cipher
- Vigenere Cipher
- Playfair Cipher
- Affine Cipher Hill Cipher
- Enigma Cipher
Vigènere Cipher
- Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ).
- Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere) pada abad 16 (tahun 1586).
- Tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Giovan Batista Belaso
- Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Ciphe
- Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan Abad 19 (akan dijelaskan pada bahan kuliah selanjutnya).
- Vigènere Cipher digunakan oleh Tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada Perang Sipil Amerika (American Civil war).
- Perang Sipil terjadi setelah Vigènere Cipher berhasil dipecahkan.
- Vigènere Cipher menggunakan matriks Vigènere (Vigenere square) untuk melakukan enkripsi.
- Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar Cipher. Artinya, setiap baris i merupakan pergeseran huruf alfabet sejauh i ke kanan
- Kunci adalah string: K = k1 k2 … km ki untuk 1< i <m menyatakan huruf-huruf alfabet
- Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plainteks, maka kunci diulang secara periodik.
- Misalkan panjang kunci m = 10, maka 10 huruf pertama plainteks dienkripsi dengan kunci K, setiap huruf ke-i menggunakan kunci ki .
Plainteks: thisplaintext
Kunci: sonysonysonys
Untuk 10 karakter berikutnya, kembali menggunakan pola enkripsi yang
sama.
Enkripsi dilakukan dengan mencari titik potong huruf plainteks dengan
huruf kunci:
Hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut: Plainteks : thisplaintext
Kunci : sonysonysonys
Cipherteks : LVVQHZNGFHRVL
Pada dasarnya, setiap enkripsi huruf plainteks pj
adalah Caesar cipher dengan kunci ki
yang berbeda-beda:
Enkripsi: cj = E(pj
) = (pj + ki
) mod 26 (1)
Dekripsi: pj = D(cj
) = (cj – ki
) mod 26 (2)
(t + s) mod 26 = (19 + 18) mod 26 = 37 mod 26 = 11 = L
(h + o) mod 26 = (7 + 14) mod 26 = 21 mod 26 = 21 = V, dst
Huruf plainteks yang sama tidak selalu dienkripsi menjadi huruf cipheteks
yang sama pula, bergantung huruf kunci yang digunakan.
Contoh: huruf plainteks T dapat dienkripsi menjadi L atau H, dan huruf
cipherteks V dapat merepresentasikan huruf plainteks H, I, dan X
Hal di atas merupakan karakteristik dari cipher abjad-majemuk: setiap
huruf cipherteks dapat memiliki kemungkinan banyak huruf plainteks.
Pada cipher substitusi sederhana, setiap huruf cipherteks selalu
menggantikan huruf plainteks tertentu.
Plainteks:
Semburan lumpur panas di desa Porong, Sidoarjo, Jawa Timur belum
juga berakhir. Sudah beberapa desa tenggelam. Entah sudah berapa
rumah, bangunan, pabrik, dan sawah yang tenggelam.
Sampai kapan semburan lumpur berhenti, tiada yang tahu. Teknologi
manusia tidak berhasil menutupi lubang semburan. Jika semburan
lumpur tidak berhenti juga, mungkin Jawa Timur akan tenggelam
Kunci: langitbiru
Cipherteks:
YMFCCIUY LHSXNS XRHLS QO LXTI GICOAM, ABEWRLUO, WGET UQDOC BRRCF
KCXU MEEGSAJZ. JOOAU HMUFZRJL DRYI MFVXAPLNS. MGUIY MFDNN JXSIGU
CUZGP, UBVXOYAA, VIUSQB, XLN FGETI GRHR TRTOZFTRG.
DAZVIB LIGUY SRSJNSIE FFMCAZ UFZYYYTV, ZQTEI PUYG GGPN. UMBHZLBMQ
FBVLMTA GOLTL JVLSAFOT FFVLNFPV RCUBVX MPMOAZTO. RZEL SRSJNSIE
FFMCAZ MJLRE MEENMGUQ AORA, ZAVZLQE DLWN ZQFVZ RELN KVZHMCUX
Vigènere Cipher dapat mencegah frekuensi huruf-huruf di dalam
cipherteks yang mempunyai pola tertentu yang sama seperti pada
cipher abjad-tunggal.
Jika periode kunci diketahui dan tidak terlalu panjang, maka kunci
dapat ditentukan dengan menulis program komputer untuk
melakukan exhaustive key search
Contoh: Diberikan cipherteks sbb:
TGCSZ GEUAA EFWGQ AHQMC
dan diperoleh informasi bahwa panjang kunci adalah p huruf dan plainteks ditulis
dalam Bahasa Inggris, maka running program dengan mencoba semua
kemungkinan kunci yang panjangnya tiga huruf, lalu periksa apakah hasil dekripsi
dengan kunci tersebut menyatakan kata yang berarti.
Varian Vigenere Cipher
1. Full Vigènere cipher
- Setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan permutasi huruf-huruf alfabet.
- Misalnya pada baris a susunan huruf-huruf alfabet adalah acak seperti di bawah ini:
2. Auto-Key Vigènere cipher
- Jika panjang kunci lebih kecil dari panjang plainteks, maka kunci disambung dengan plainteks tersebut.
- Misalnya,
Pesan: negara penghasil minyak
Kunci: INDO
maka kunci tersebut disambung dengan plainteks semula sehingga
panjang kunci menjadi sama dengan panjang plainteks:
• Plainteks : negarapenghasilminyak
• Kunci : INDONEGARAPENGHASILMI
3. Running-Key Vigènere cipher
Kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks
bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD
1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain).
Misalnya,
Pesan: negarapenghasilminyak
Kunci: KEMANUSIAANYANGADILDA (NBERADAB)
Playfair Cipher
- Termasuk ke dalam polygram cipher.
- Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair pada tahun 1854.
- Cipher ini mengenkripsi pasangan huruf (bigram), bukan huruf tunggal seperti pada cipher klasik lainnya.
- Tujuannya adalah untuk membuat analisis frekuensi menjadi sangat sulit sebab frekuensi kemunculan huruf-huruf di dalam cipherteks menjadi datar (flat)
Kunci kriptografinya 25 buah huruf yang disusun di dalam
bujursangkat 5x5 dengan menghilangkan huruf J dari abjad.
Algoritma dekripsi kebalikan dari algoritma enkripsi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Jika dua huruf terdapat pada baris bujursangkar yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di kirinya.
- Jika dua huruf terdapat pada kolom bujursangkar yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di atasnya.
- Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari tiga huruf yang digunakan sampai sejauh ini.
- Buanglah huruf X yang tidak mengandung makna
- Karena ada 26 huruf abjad, maka terdapat 26 x 26 = 677 bigram, sehingga identifikasi bigram individual lebih sukar.
- Sayangnya ukuran poligram di dalam Playfair cipher tidak cukup besar, hanya dua huruf sehingga Playfair cipher tidak aman.
- Meskipun Playfair cipher sulit dipecahkan dengan analisis frekuensi relatif hurufhuruf, namun ia dapat dipecahkan dengan analisis frekuensi pasangan huruf.
- Dalam Bahasa Inggris kita bisa mempunyai frekuensi kemunculan pasangan huruf, misalnya pasangan huruf TH dan HE paling sering muncul.
- Dengan menggunakan tabel frekuensi kemunculan pasangan huruf di dalam bahasa inggris dan cipherteks yang cukup banyak, Playfair cipher dapat dipecahkan.
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id
Nama : Fadhlina Shifa Hanum
Nim : 2103015046
Kelas : 4D
Komentar
Posting Komentar