Contoh Penerapan diagram Simpal Kausal (CLD) Oleh Shifa
Nama : Fadhlina Shifa Hanum
Nim : 2103015046
Kelas : 5B
Contoh Penerapan Diagram Simpal Kausal (CLD)
Penerapan Diagram Simpal Kausal ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang dinamika sistem perikanan, menghubungkan variabel-variabel kunci yang saling memengaruhi dalam menciptakan pemahaman yang lebih baik terhadap kompleksitas sistem tersebut. Hal ini dapat menjadi landasan untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam pengelolaan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan.
Diagram Simpal Kausal Keselurahan
10 Soal dan Jawaban
1. Bagaimana Diagram Simpal Kausal (CLD) membantu dalam menganalisis sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan? Jelaskan dengan detail.
Jawaban: Diagram Simpal Kausal (CLD) memainkan peran penting dalam menganalisis sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan dengan menggambarkan hubungan kausal antara variabel-variabel yang memengaruhi sistem tersebut. Melalui diagram ini, terlihat bagaimana faktor-faktor seperti jumlah tangkapan, konsumsi rumah tangga, industri pengolahan, dan regulasi pemerintah saling terkait. Contohnya, peningkatan jumlah tangkapan ikan mempengaruhi industri pengolahan, yang pada gilirannya berdampak pada pasar dan pendapatan daerah melalui pajak penjualan.
2. Apa yang menjadi fokus dari Sub Sistem Pasar dalam Diagram Simpal Kausal perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
Jawaban: Sub Sistem Pasar dalam Diagram Simpal Kausal berfokus pada model pasar atau penjualan hasil tangkapan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Ini mempertimbangkan variabel seperti jumlah konsumen rumah tangga, jumlah tangkapan, industri pengolahan, dan regulasi dari Pemerintah Daerah. Penekanannya pada hasil tangkapan laut tanpa memasukkan budidaya perikanan lainnya.
3. Bagaimana laju konsumsi dalam Sub Model Pasar memengaruhi pendapatan asli daerah dan Produk Domestik Bruto (PDRB)?
Jawaban: Laju konsumsi dalam Sub Model Pasar memengaruhi pendapatan asli daerah dan PDRB karena besarnya pasar sektor perikanan akan meningkatkan pendapatan asli daerah melalui restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) daerah tersebut.
4. Apa yang mempengaruhi jumlah konsumen rumah tangga dalam Sub Model Konsumen Rumah Tangga?
Jawaban: Jumlah konsumen rumah tangga dalam Sub Model Konsumen Rumah Tangga dipengaruhi oleh dua faktor utama: jumlah rumah tangga yang ada dan harga ikan. Perubahan dalam jumlah rumah tangga dan harga ikan akan memengaruhi laju konsumsi ikan oleh rumah tangga.
5. Bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi laju penangkapan ikan dalam Sub Sistem Jumlah Tangkapan?
Jawaban: Faktor-faktor yang memengaruhi laju penangkapan ikan dalam Sub Sistem Jumlah Tangkapan meliputi potensi kelautan, jenis alat tangkap yang digunakan, serta sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan penangkapan ikan. Kesemuanya berkontribusi terhadap seberapa besar jumlah tangkapan yang dihasilkan.
6. Apa yang dimaksud dengan Sub Model SDM dalam konteks diagram Simpal Kausal?
Jawaban: Sub Model SDM (Sumber Daya Manusia) menggambarkan populasi penduduk di Kabupaten Konawe Selatan. Hal ini didasarkan pada laju kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Pertumbuhan atau penurunan populasi dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, yang juga memiliki dampak pada komposisi dan dinamika sosial ekonomi di wilayah tersebut.
7. Bagaimana emigrasi dan imigrasi memengaruhi populasi penduduk dalam Sub Model SDM?
Jawaban: Emigrasi, yang terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak, mengurangi populasi penduduk. Sebaliknya, imigrasi, di mana banyak pekerja pendatang menetap sebagai penduduk permanen di wilayah tersebut, meningkatkan jumlah populasi.
8. Bagaimana Diagram Simpal Kausal membantu dalam merumuskan kebijakan pengelolaan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
Jawaban: Diagram Simpal Kausal memberikan pemahaman menyeluruh tentang keterkaitan variabel dalam sistem perikanan. Ini memungkinkan para pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi titik-titik intervensi yang strategis, seperti regulasi terkait jumlah tangkapan atau pengelolaan industri pengolahan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keterkaitan ini, kebijakan yang lebih efektif dapat dirumuskan.
9. Mengapa Diagram Simpal Kausal penting dalam menggambarkan dinamika sistem perikanan daripada pendekatan lainnya?
Jawaban: Diagram Simpal Kausal memberikan representasi visual yang jelas tentang hubungan kausal antara variabel-variabel yang saling terkait dalam sistem perikanan. Ini memungkinkan untuk melihat bagaimana satu variabel dapat memengaruhi yang lain, memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana sistem beroperasi.
10. Bagaimana penggunaan Diagram Simpal Kausal membantu dalam mengevaluasi dampak kebijakan atau perubahan tertentu dalam sistem perikanan?
Jawaban: Dengan menggunakan Diagram Simpal Kausal, dapat diidentifikasi bagaimana perubahan pada satu variabel dapat berdampak pada variabel lainnya. Sebagai contoh, kebijakan terkait peningkatan industri pengolahan dapat dilihat bagaimana akan mempengaruhi jumlah tangkapan, pasar, dan akhirnya pendapatan daerah. Evaluasi ini memungkinkan pembuat kebijakan untuk membuat penyesuaian yang lebih baik dan memperkirakan dampak dari kebijakan yang diusulkan sebelum diterapkan.
Komentar
Posting Komentar