Pendekatan Dalam Sistem Dinamin Oleh Shifa

Nama : Fadhlina Shifa Hanum
Nim : 2103015046
Kelas : 5B


Pendekatan Dalam Sistem Dinamik


Definisi Sistem Dinamik

Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik (Richardson dan Pugh 1986).

Permasalahan dalam sistem dinamik dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh dari luar namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem. Tujuan metodologi sistem dinamik berdasarkan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem.

Tahapan Dalam Pendekatan Sistem Dinamik 

  • Identifikasi dan definisi masalah
  • Konseptualisasi sitem
  • Formulasi model
  • Sirnulasi model
  • Verifikasi dan validasi model
  • Analisis kebijakan
  • Implementasi Kebijakan

Proses Pemodelan 

  1. Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya. 
  2. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan
  3. Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. 
  4. Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas. 
  5. Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.

Tahap-tahapan Pemodelan

  1. Mendefinisikan masalah dan tujuan model
  2. Menentukan variabel tujuan
  3. Memilih variabel control
  4. Memilih parameter variabel control
  5. Menguji model yang dihasilkan
  6. Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih hirzon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu
  7. Jalankan model
  8. Mengganti parameter dengan alasan ekstrim
  9. Membandingkan hasil dengan data eksperimen
  10. Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada 

10 soal berserta jawaban 


1. Apa yang dimaksud dengan sistem dinamik, dan mengapa metodologi ini penting dalam memahami masalah kompleks?

Jawaban: Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami masalah kompleks dengan fokus pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut memengaruhi tingkah laku sistem secara dinamik. Metodologi ini penting karena menitikberatkan pada pemahaman mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem melalui filosofi kausal (sebab akibat).

2. Jelaskan perbedaan antara penyebab masalah dalam sistem dinamik dengan pengaruh dari luar.

Jawaban: Dalam sistem dinamik, masalah dilihat bukan disebabkan oleh pengaruh dari luar, melainkan oleh struktur internal sistem itu sendiri. Ini berarti fokus analisis pada aspek-aspek internal yang mempengaruhi perilaku sistem.

3. Apa saja tahapan dalam pendekatan sistem dinamik, dan mengapa tahapan tersebut penting?

Jawaban: Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik meliputi identifikasi masalah, konseptualisasi sistem, formulasi model, simulasi model, verifikasi dan validasi model, analisis kebijakan, dan implementasi kebijakan. Tahapan tersebut penting untuk memastikan bahwa pemodelan dan analisis dilakukan secara sistematis dan akurat.

4. Jelaskan proses perumusan masalah dalam tahap pemodelan sistem dinamik.

Jawaban: Proses perumusan masalah melibatkan pemilihan tema, variabel kunci, penentuan waktu, evaluasi kejadian masa lalu, dan mendefinisikan masalah dinamis. Ini membantu membangun dasar untuk pemodelan dengan memahami akar masalah secara mendalam.

5. Apa yang dimaksud dengan model mental, dan bagaimana hal tersebut digunakan dalam pemodelan sistem dinamik?

Jawaban: Model mental adalah asumsi, gambaran, atau citra yang berpengaruh pada pemahaman dunia dan tindakan kita. Dalam pemodelan sistem dinamik, model mental membantu merancang hipotesis dinamis dan membangun peta struktur kausal dengan alat-alat seperti causal loop diagram dan stock flow diagram.

6. Apa yang termasuk dalam tahap formulasi model simulasi, dan mengapa uji konsistensi penting?

Jawaban: Tahap formulasi model simulasi mencakup spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter, dan uji konsistensi. Uji konsistensi penting untuk memastikan bahwa model memberikan hasil yang konsisten dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

7. Mengapa pengujian model melalui pembandingan dengan model referensi dan pengujian kehandalan (robustness) diperlukan dalam sistem dinamik?

Jawaban: Pengujian model melalui pembandingan dan kehandalan diperlukan untuk memastikan bahwa model dapat diandalkan dan memberikan hasil yang akurat dalam berbagai skenario. Ini membantu meningkatkan kepercayaan terhadap model.

8. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan perancangan kebijakan dalam konteks sistem dinamik?

Jawaban: Evaluasi dan perancangan kebijakan melibatkan analisis dampak hasil simulasi, kehandalan model dalam skenario yang berbeda, dan mempertimbangkan keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi. Ini membantu merancang kebijakan yang efektif.

9. Jelaskan tahap-tahapan dalam proses pemodelan, termasuk definisi masalah dan tujuan model.

Jawaban: Tahap-tahapan dalam proses pemodelan melibatkan definisi masalah dan tujuan model, penentuan variabel tujuan, pemilihan variabel kontrol, pemilihan parameter variabel kontrol, pengujian model, menentukan hirarki waktu atau perilaku dinamis, menjalankan model, mengganti parameter, membandingkan hasil dengan data eksperimen, dan perbaikan model berdasarkan parameter yang ada.

10. Mengapa penting untuk melibatkan uji sensistivitas dalam proses pemodelan sistem dinamik?

Jawaban: Uji sensistivitas penting karena membantu memahami seberapa sensitifnya model terhadap perubahan parameter. Ini membantu mengidentifikasi faktor-faktor kritis dan meningkatkan kepercayaan terhadap ketepatan hasil model dalam menghadapi variasi kondisi atau input.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

kriptografi modern oleh Shifa

Kriptografi dan Keamanan Informasi Oleh Shifa

Tugas 2 Shifa : Resensi Berita